Wisuda ke 18, Lulusan PCR Diminta Jeli Lihat Peluang

Wisudawan yang dikukuhkan kali ini masing-masing 121 orang lulusan dari jenjang Ahli Madya (D3), dan 297 orang lulusan dari jenjang Sarjana Terapan (D4). 

Oct 30, 2021 - 12:17
Oct 30, 2021 - 13:13
 1
Wisuda ke 18, Lulusan PCR Diminta Jeli Lihat Peluang
Prosesi pemindahan kucir pada seorang wisudawan dalam acara wisuda yang ditaja Politeknik Caltex Riau, Sabtu (30/10/2021)

POLITEKNIK Caltex Riau (PCR) mengukuhkan sebanyak 418 wisudawan pada acara wisuda ke XVIII,  Sabtu (30/10/2021). Dari jumlah tersebut, sebanyak 121 orang lulusan dari jenjang Ahli Madya (D3), dan 297 orang lulusan dari jenjang Sarjana Terapan (D4). 

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan secara hybrid, pengukuhan wisudawan tahun ini dilakukan secara luar jaringan (luring) dengan jumlah terbatas. Direktur PCR, Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan, S.T., M.T. dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah dilantik pada hari ini.


“Mewakili sivitas akademika PCR, saya mengucapkan selamat atas wisuda diploma dan sarjana terapan untuk anak-anakku. Setelah menjalani studi kurang lebih 3 tahun untuk Program Ahli Madya dan kurang lebih 4 tahun untuk Program Sarjana Terapan, dengan ketekunan, keuletan, jerih payah, serta dukungan dan doa dari keluarga, Anda hari ini berhasil menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar akademik di Politeknik Caltex Riau,” ujarnya.

Untuk dapat menyelesaikan studi, calon wisudawan dituntut untuk dapat menyelesaikan studinya dengan segala keterbatasan terkait pandemi Covid-19. Pembatasan akses ke fasilitas kampus menuntut untuk beradaptasi dengan cepat. Di masa pandemi, mereka yang bisa bertahan dan bahkan mencapai kesuksesan adalah mereka yang jeli melihat peluang, mau beradaptasi, serta memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif.

Saat terjadi krisis, tambahnya, diperlukan perilaku dan pola pikir yang dapat mencegah reaksi yang berlebihan terhadap krisis dan bagaimana menghadapi tantangan ke depan.


“Kita harus dapat belajar dengan cepat dan membuat koreksi tanpa bereaksi berlebihan atau melumpuhkan organisasi. Karakter penting lainnya yang harus dimiliki oleh wisudawan adalah sikap optimisme yang realistis atau “bounded optimism” atau sikap percaya diri yang didasarkan oleh realita. Kita harus dapat menunjukkan optimisme bahwa kita akan menemukan solusi dalam situasi sulit yang kita hadapi,” ungkap Yanuar.


Tingkat lulusan tepat waktu pada wisuda tahun ini adalah sebesar 82,3%, melampaui target yang dicanangkan pada tahun ini sebesar 80%. Persentase tingkat kelulusan tepat waktu tahun ini naik sebesar 0,3% jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu, dan akan terus kami tingkatkan, untuk memberikan kepastian kepada stake holder terutama bagi mahasiswa dalam hal masa tempuh pendidikan mereka di PCR.

Sedangkan Indek Prestasi Komulatif (IPK) para wisudawan tahun ini rata-rata adalah 3,34 dengan rincian IPK rata-rata Program Ahli Madya sebesar 3,31, sementara IPK rata-rata yang diraih oleh lulusan Program Sarjana Terapan adalah 3,36.


“Alhamdulillah, sekitar 10% atau 43 orang wisudawan tahun ini dapat menyelesaikan studinya melalui beberapa skema beasiswa. Sebanyak 15 orang wisudawan dari beasiswa YPCR/Bidikmisi, 23 orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Provinsi Riau dan 5 orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Hal ini menunjukkan bahwa PCR memberikan akses pendidikan yang sama dan berkeadilan dalam rangka melindungi masa depan anak-anak yang cerdas tetapi terkendala persoalan biaya,” tambahnya.


Pada kesempatan ini Yanuar berharap kepada wisudawan untuk dapat terus berkarya dan berpikiran maju, serta senantiasa memiliki semangat leadership, solidaritas, dan memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat.


“Lulusan PCR, harus mampu untuk menyiasati kondisi yang ada dan berkompetisi secara sehat di dalam dunia kerja saat ini. Anda harus dapat melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia. Anak-anak muda yang dari kata-katanya dan langkahnya dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Jangan hanya menjadi penonton, jadilah tuan rumah di negeri sendiri, dan sebagai tamu yang memikat di seluruh dunia,” pungkasnya.


Wisudawan terbaik tahun ini dianugerahkan kepada Diemas Ibnus Pasedja dari Program Studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi dengan IPK sebesar 3.98. Predikat terbaik lainnya untuk setiap program studi diraih oleh Dwi Istiqomah dengan IPK 3.91 dari Program Studi D3 Akuntansi, Auliya Rahmi dengan IPK 3,81 dari Program Studi D3 Teknik Komputer, Farhan Fadillah Putra dengan IPK 3,76 dari Program Studi D3 Teknik Elektronika,Teddy Pradipta Kajo dengan IPK 3,89 dari Program Studi D3 Teknik Mekatronika.


Kemudian, Jeni Aprilia dari Program Studi D4 Teknik Informatika meraih IPK 3.86. Siti Sri Maharani dengan IPK 3.89 dari Program Studi D4 Sistem Informasi, Fitra Rahmalia Rusli dengan IPK 3.93 dari Program Studi D4 Teknik Listrik. Karfin Kordero dari Program Studi D4 Teknik Mesin mendapatkan IPK 3.67 serta Vinda Mei Butar Butar dari Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi mendapatkan IPK 3.68


Sementara itu, Ketua Yayasan Politeknik Caltex Riau (YPCR) Drs. Azhar, M.M berpesan kepada para wisudawan untuk dapat mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR.


“Wisuda ini menyatakan anda telah berhasil menguasai kompetensi (ilmu pengetahuan, keterampilan dan karakter) yang dibutuhkan oleh lapangan kerja pada program studi masing-masing. Dengan bekal kompetensi inilah anda kami lepas untuk bersaing di dunia usaha dan dunia industri," kata dia.

Namun, tambahnya, kita semua menyadari bahwa tantangan pasca wisuda sangatlah berat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Azhar berpesan kepada wisudawan/wisudawati agar senatiasa mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR serta secara berkesinambungan untuk mengasah dan meningkatkan kompetensi tersebut sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan ekonomi, sosial dan budaya. "Sehingga anda selalu siap bersaing baik dalam skala nasional, regional maupun global,” tuturnya.


Dia juga berharap kepada alumni untuk dapat menjadi duta PCR yang baik, berani P.A.S.T.I. (Profesional, Aplikatif, Siap kerja, Tepat waktu, Inovatif), siap beradaptasi dengan perubahan, menjadikan setiap perubahan sebagai tantangan dan senantiasa menjaga nama baik almamater.

Selain itu, Azhar juga menambahkan bahwa Pengurus YPCR dengan kepercayaan dan dukungan penuh dari Dewan Pembina secara berkesinambungan akan membenahi dan melengkapi sarana pendidikan serta sumber daya lainnya yang dbutuhkan oleh PCR


“Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan pembangunan Workshop Mekanikal & Elektrikal pada tahun 2021 dengan  biaya sebesar Rp 8,84 milyar. Workshop ini sudah digunakan pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 yang dimulai pada bulan September 2021. Kami juga secara berkala mengadakan penggantian dan penambahan peralatan laboratorium agar kegiatan praktikum tidak terkendala disebabkan penurunan kehandalan alat karena proses penuaan, karena kekurangan alat dan agar peralatan laboratorium tetap update dengan perkembangan teknologi.,” ungkapnya.


Terkait sumber daya manusia (SDM) bahwa saat ini PCR sudah memiliki sebanyak 9 orang dosen dengan kualifikasi S3, sebanyak 8 orang sedang melanjutkan studi s3 di dalam negeri dan luar negeri. Peningkatan kualifikasi dosen akan membawa dampak pada peningkatan kualitas pendidikan di PCR serta peningkatan jumlah dan kualitas penelitian. 


Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan, laporan keuangan tahunan YPCR diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Audit dilakukan setiap tahun. “Alhamdulillah, Penilaian KAP terhadap laporan keuangan YPCR tahun 2010 sampai tahun 2020 adalah Wajar Tanpa Pengecualian,” tambahnya.


Sementara itu Ketua Dewan Pembina YPCR Ir. Albert BM Simanjuntak, MBA mengatakan bahwa pengembangan kompetensi, pembentukan karakter anak didik maupun organisasi, serta konsistensi untuk mencapai yang terbaik telah menjadikan PCR berkembang seperti sekarang. Selama hampir dua dekade berkiprah, PCR memberikan kebanggaan bagi Bumi Melayu melalui prestasi di tingkat regional maupun nasional. PCR tumbuh dan berkembang sebagai politeknik swasta terbaik di Indonesia.


“Lulusan PCR kini tersebar di berbagai perusahaan nasional maupun multinasional, baik itu di dalam negeri maupun mancanegara. PCR menjadi lumbung untuk terus mencetak talenta-talenta terbaik Riau. Secara konsisten, PCR juga terus berinovasi agar mampu menjawab berbagai tantangan masa depan dan relevan terhadap perkembangan zaman,” tuturnya.


Pada kesempatan ini, Albert juga mengungkapkan bahwa PCR merupakan salah satu contoh keberhasilan sebuah program investasi sosial, atau yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility, yang dijalankan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI).


“Hanya dalam tempo enam tahun setelah didirikan pada 2001, PCR sudah mampu menjadi lembaga pendidikan yang mandiri. Pengelolaannya berada di bawah Yayasan Politeknik Chevron Riau yang dijalankan secara profesional. Karena itu, meski kontrak PT CPI di wilayah kerja Rokan di Riau telah berakhir di Agustus 2021 lalu, saya percaya PCR akan terus tumbuh dan semakin berprestasi,” ungkapnya


Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah pola pikir (mindset) dan cara kerja atau cara berbisnis di seluruh dunia. Selama menyelesaikan perkuliahan di 18 bulan terakhir, anak-anak sudah mengalami langsung perubahan-perubahan tersebut.


“Suka atau tidak suka, perubahan-perubahan atau transformasi cara kerja atau cara berbisnis akan terus bergulir yang memaksa kita untuk terus beradaptasi supaya kita tidak ketinggalan atau bahkan tersingkir. Salah satu contoh, di banyak perusahaan sudah diterapkan jadwal kerja yang disebut hybrid work arrangement yaitu jadwal kerja yang mengkombinasikan kerja dari rumah dan kerja di kantor," terangnya.

"Untuk itu, alumni, mahasiswa serta semua tamu undangan yang hadir secara daring diimbau untuk terus belajar, beradaptasi serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan bekerja sama,” ungkap Albert yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia ini.


Dia juga meminta alumni untuk tetap menerapkan nilai-nilai dan semangat profesionalisme yang diadopsi dari budaya organisasi Chevron yang menjadi keunggulan komparatif alumni PCR, yaitu integritas dan kepercayaan (integrity and trust), kinerja tinggi (high performance), keberagaman dan inklusi (diversity and inclusion), melindungi manusia dan lingkungan (protect people and the environment).

"Harapannya, seluruh anak-anak tetap berpegang teguh dan menerapkan nilai-nilai ini di manapun anak-anak berkarya dan profesi apapun yang anak-anak jalankan," terang Albert.

Pelaksanaan wisuda XVIII Politeknik Caltex Riau tahun 2021 dilakukan secara luring dengan jumlah terbatas. Hanya mahasiswa yang akan diwisuda dan panitia pelaksana hadir dalam kegiatan ini. Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Para wisudawan wajib menggunakan masker, faceshield serta membatas jarak aman antara kursi calon wisudawan. Selain itu, saat penyerahan ijazah, para wisudawan wajib langsung pulang kerumah masing-masing, tidak diperkenankan berada di lingkungan kampus. (mid)

 

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow